Selasa, 22 Maret 2016

Cara Terbaik Menanam Kelapa Sawit Yang Terbukti Sukses

Cara Terbaik Menanam Kelapa Sawit Yang Terbukti Sukses

Cara menanam kelapa sawit yang benar akan mempengaruhi kualitas tanaman dan buah yang akan dihasilkan. Setelah mengetahui tentang cara melakukan pembibitan kelapa sawit yang benar, maka langkah selanjutnya adalah menanam bibit kelapa sawit yang sudah siap tanam ke kebun. Bibit kelapa sawit sudah siap tanam setelah berumur 8 bulan dari pembibitan.

 
 
 
Pola penanaman kelapa sawit dapat dilakukan monokular atau tumpang sari. Untuk tumpang sari biasanya hanya ditanami tumbuhan yang dengan masa panen singkat seperti menanam tanaman singkong, menanam jagung, ataupun palawija lainnya. Hal ini hanya untuk memanfaatkan lahan sembari menunggu kelapa sawit sudah besar dan siap panen. Pada pola monokular, penanaman tumbuhan penutup sangat dianjurkan untuk mengurangi pertumbuhan rumput liar dan juga untuk menambah nutrisi pada tanah dan mencegah terjadinya erosi tanah. Biasanya yang sering digunakan sebagai tanaman penutup (cover crop) adalah jenis kacang-kacangan, pertimbangannya adalah tanaman jenis kacang-kacangan lebih cepat tumbuh dan daunnya dapat menjadi pupuk kompos.
 
Dalam melakukan penanaman kelapa sawit yang harus diperhatikan adalah jarak tanam antar pohon, dan bentuk segitiga sama sisi sehingga memungkinkan adanya gang dari segala arah. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 9 meter antar tanaman, hal ini selain untuk memberikan ruang tumbuh bagi pohon kelapa sawit juga memberikan ruang bagi akar-akar kelapa sawit agar tidak saling berebut nutrisi makanan pada tanah.
 
Untuk membuat bentuk segitiga sama sisi dapat dilakukan dengan menggunakan tali tambang atau tali rafia,  Mulailah dengan menarik tali lurus dari tepi kebun ke tepi lainnya (timur-barat), dan teruskan sampai semua lahan. Langkah selanjutnya adalah memasang tali dengan cara yang sama tegak lurus tali sebelumnya (utara-selatan). Setelah itu pasangkan patok acuan setiap 9 meter pada tali utara-selatan. dan lakukan pemasangan patok pada baris tali utara-selatan yang kedua namun dengan jarak 4,5 meter dari tepi kebun, sehingga akan nampak patok zigzag.
 
pola tanam kelapa sawit
pola tanam kelapa sawit
 

 


Setelah pembuatan patok acuan telah selesai, maka langkah selanjutnya adalah membuat lubang tanam. Buatlah lubang tanam pada setiap patok dengan ukutan 50cm x 50cm dengan kedalaman 40cm. Berilah pupuk kandang atau pupuk kompos pada setiap lubang.

Menanam bibit kelapa sawit sebaiknya ditanam pada saat musim hujan (awal-awal musim hujan), agar cukup air untuk tumbuh. Pindahkan semua bibit kelapa sawit mendekati lubang-lubang tanam, bukalah polybag dan masukkan bibit kelapa sawit beserta tanah ke dalam lubang dan lakukan penutupan menggunakan tanah sisa galian lubang.

Itulah beberapa cara menanam kelapa sawit yang benar agar menghasilkan panen yang banyak. Yang perlu diperhatikan bahwa setiap varietas kelapa sawit memiliki kriteria tanam yang berbeda. Namun cara menanam yang dijelaskan di atas adalah cara yang sering digunakan dengan menghasilkan buah yang besar dan panen yang maksimal.

Cara Terbaik Menanam Kelapa Sawit Yang Terbukti Sukses 

Teknik pemupukan kelapa sawit silakan kinjungi http://goo.gl/J1yRC4

 

 
 

 

 


pupuk kelapa sawit berkualitas , pupuk kelapa sawit terbaik , pupuk kelapa sawit Kalimantan , pupuk kelapa sawit Riau , pupuk kelapa sawit Sumatera , pupuk kelapa sawit Sulwesi,palembang , pupuk kelapa sawit aceh , pupuk kelapa 
sawit di indonesia , pupuk kelapa sawit berkualitas Kalimantan , pupuk kelapa sawit berkualitas Riau , pupuk kelapa sawit berkualitas Sumatera , pupuk kelapa sawit berkualitas Sulwesi,palembang , pupuk kelapa sawit berkualitas aceh , pupuk kelapa sawit berkualitas di indonesia , pupuk kelapa sawit terbaik Kalimantan , pupuk kelapa sawit terbaik Riau , pupuk kelapa sawit terbaik Sumatera , pupuk kelapa sawit terbaik Sulwesi,palembang , pupuk kelapa sawit terbaik aceh , pupuk kelapa sawit terbaik di indonesia , pengadaan pupuk kelapa sawit , jual pupuk kelapa sawit , suplier pupuk kelapa sawit , sedia pupuk kelapa sawit , pengadaan pupuk kelapa sawit berkualitas , pengadaan pupuk kelapa sawit terbaik , jual pupuk kelapa sawit berkualitas , jual pupuk kelapa sawit terbaik , suplier pupuk kelapa sawit berkualitas , suplier pupuk kelapa sawit terbaik , sedia pupuk kelapa sawit berkualitas , sedia pupuk kelapa sawit terbaik , pengadaan pupuk kelapa sawit Kalimantan , pengadaan pupuk kelapa sawit Riau , pengadaan pupuk kelapa sawit Sumatera , pengadaan pupuk kelapa sawit Sulwesi,palembang , pengadaan pupuk kelapa sawit aceh , pengadaan pupuk kelapa sawit di indonesia , jual pupuk kelapa sawit Kalimantan , jual pupuk kelapa sawit Riau , jual pupuk kelapa sawit Sumatera , jual pupuk kelapa sawit Sulwesi,palembang , jual pupuk kelapa sawit aceh , jual pupuk kelapa sawit di indonesia , suplier pupuk kelapa sawit Kalimantan , suplier pupuk kelapa sawit Riau , suplier pupuk kelapa sawit Sumatera , suplier pupuk kelapa sawit Sulwesi,palembang , suplier pupuk kelapa sawit aceh , suplier pupuk kelapa sawit di indonesia , sedia pupuk kelapa sawit Kalimantan , sedia pupuk kelapa sawit Riau , sedia pupuk kelapa sawit Sumatera , sedia pupuk kelapa sawit Sulwesi,palembang , sedia pupuk kelapa sawit aceh , sedia pupuk kelapa sawit di indonesia , pengadaan pupuk kelapa sawit berkualitas Kalimantan , pengadaan pupuk kelapa sawit berkualitas Riau , pengadaan pupuk kelapa sawit berkualitas Sumatera , pengadaan pupuk kelapa sawit berkualitas Sulwesi,palembang , pengadaan pupuk kelapa sawit berkualitas aceh , pengadaan pupuk kelapa sawit berkualitas di indonesia , pengadaan pupuk kelapa sawit terbaik Kalimantan , pengadaan pupuk kelapa sawit terbaik Riau , pengadaan pupuk kelapa sawit terbaik Sumatera , pengadaan pupuk kelapa sawit terbaik Sulwesi,palembang , pengadaan pupuk kelapa sawit terbaik aceh , pengadaan pupuk kelapa sawit terbaik di indonesia , jual pupuk kelapa sawit berkualitas Kalimantan , jual pupuk kelapa sawit berkualitas Riau , jual pupuk kelapa sawit berkualitas Sumatera , jual pupuk kelapa sawit berkualitas Sulwesi,palembang , jual pupuk kelapa sawit berkualitas aceh , jual pupuk kelapa sawit berkualitas di indonesia , jual pupuk kelapa sawit terbaik Kalimantan , jual pupuk kelapa sawit terbaik Riau , jual pupuk kelapa sawit terbaik Sumatera , jual pupuk kelapa sawit terbaik Sulwesi,palembang , jual pupuk kelapa sawit terbaik aceh , jual pupuk kelapa sawit terbaik di indonesia , suplier pupuk kelapa sawit berkualitas Kalimantan , suplier pupuk kelapa sawit berkualitas Riau , suplier pupuk kelapa sawit berkualitas Sumatera , suplier pupuk kelapa sawit berkualitas Sulwesi,palembang , suplier pupuk kelapa sawit berkualitas aceh , suplier pupuk kelapa sawit berkualitas di indonesia , suplier pupuk kelapa sawit terbaik Kalimantan , suplier pupuk kelapa sawit terbaik Riau , suplier pupuk kelapa sawit terbaik Sumatera , suplier pupuk kelapa sawit terbaik Sulwesi,palembang , suplier pupuk kelapa sawit terbaik aceh , suplier pupuk kelapa sawit terbaik di indonesia , sedia pupuk kelapa sawit berkualitas Kalimantan , sedia pupuk kelapa sawit berkualitas Riau , sedia pupuk kelapa sawit berkualitas Sumatera , sedia pupuk kelapa sawit berkualitas Sulwesi,palembang , sedia pupuk kelapa sawit berkualitas aceh , sedia pupuk kelapa sawit berkualitas di indonesia , sedia pupuk kelapa sawit terbaik Kalimantan , sedia pupuk kelapa sawit terbaik Riau , sedia pupuk kelapa sawit terbaik Sumatera , sedia pupuk kelapa sawit terbaik Sulwesi,palembang , sedia pupuk kelapa sawit terbaik aceh , sedia pupuk kelapa sawit terbaik di indonesia ,

 

 

 

Senin, 21 Maret 2016

Teknik Budidaya Kelapa Sawit

BUDIDAYA KELAPA SAWIT


Hasil gambar untuk budi daya kelapa sawit di lampung
I. PENDAHULUAN
Agribisnis kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), baik yang berorientasi pasar lokal maupun global akan berhadapan dengan tuntutan kualitas produk dan kelestarian lingkungan selain tentunya kuantitas produksi. PT. Natural Nusantara berusaha berperan dalam peningkatan produksi secara Kuantitas, Kualitas dan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm. Temperatur optimal 24-280C. Ketinggian tempat yang ideal antara 1-500 m dpl. Kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan.
2.2. Media Tanam
Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur. Berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80 cm), pH tanah 4-6, dan tanah tidak berbatu. Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Penyemaian
Kecambah dimasukkan polibag 12x23 atau 15x23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai bibit dipindahtanamkan.
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40x50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah dengan 
POC NASA 5 ml atau 0,5 tutup per liter air. Polibag diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak 90x90 cm.

3.1.2. Pemeliharaan Pembibitan
Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Penyiangan 2-3 kali sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Bibit tidak normal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Seleksi dilakukan pada umur 4 dan 9 bulan.
Pemupukan pada saat pembibitan sebagai berikut :

Pupuk Makro > 15-15-6-4 Minggu ke 2 & 3 (2 gram); minggu ke 4 & 5 (4gr); minggu ke 6 & 8 (6gr); minggu ke 10 & 12 (8gr) > 12-12-17-2 Mingu ke 14, 15, 16 & 20 (8 gr); Minggu ke 22, 24, 26 & 28 (12gr), minggu ke 30, 32, 34 & 36 (17gr), minggu ke 38 & 40 (20gr). > 12-12-17-2 Minggu ke 19 & 21 (4gr); minggu ke 23 & 25 (6gr); minggu ke 27, 29 & 31 (8gr) > POC NASA Mulai minggu ke 1 – 40 (1-2cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali).
Catatan : Akan Lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPER NASA 1-3 kali dengan dosis 1 botol untuk + 400 bibit. 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman

3.2. Teknik Penanaman
3.2.1. Penentuan Pola Tanaman
Pola tanam dapat monokultur ataupun tumpangsari. Tanaman penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.

3.2.2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran 50x40 cm sedalam 40 cm. Sisa galian tanah atas (20 cm) dipisahkan dari tanah bawah. Jarak 9x9x9 m. Areal berbukit, dibuat teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.

3.2.3. Cara Penanaman
Penanaman pada awal musim hujan, setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang selama + 1 minggu di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Adapun cara penggunaan SUPER NASA adalah sebagai berikut: 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.

3.3. Pemeliharaan Tanaman
3.3.1. Penyulaman dan Penjarangan
Tanaman mati disulam dengan bibit berumur 10-14 bulan. Populasi 1 hektar + 135-145 pohon agar tidak ada persaingan sinar matahari.

3.3.2. Penyiangan
Tanah di sekitar pohon harus bersih dari gulma.

3.3.3. Pemupukan
Anjuran pemupukan sebagai berikut :

Pupuk Makro

Urea
Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36 Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
225 kg/ha
1000 kg/ha

TSP
Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36 Bulan ke 48 & 60
115 kg/ha
750 kg/ha

MOP/KCl
Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36 Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
200 kg/ha
1200 kg/ha

Kieserite
Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36 Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
75 kg/ha
600 kg/ha

Borax
Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 & 36 Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
20 kg/ha
40 kg/ha

NB. : Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September - Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret- April).

POC NASA
a. Dosis POC NASA mulai awal tanam :

0-36 bln

2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 4 - 5 bulan sekali
>36 bln
3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 3 – 4 bulan sekali

b. Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA
Tahap 1 : Aplikasikan 3 - 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk + 200 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.2.3.)

3.3.4. Pemangkasan Daun
Terdapat tiga jenis pemangkasan yaitu:
a. Pemangkasan pasir
Membuang daun kering, buah pertama atau buah busuk waktu tanaman berumur 16-20 bulan.
b. Pemangkasan produksi
Memotong daun yang tumbuhnya saling menumpuk (songgo dua) untuk persiapan panen umur 20-28 bulan.
c. Pemangkasan pemeliharaan
Membuang daun-daun songgo dua secara rutin sehingga pada pokok tanaman hanya terdapat sejumlah 28-54 helai.

3.3.5. Kastrasi Bunga
Memotong bunga-bunga jantan dan betina yang tumbuh pada waktu tanaman berumur 12-20 bulan.

3.3.6. Penyerbukan Buatan
Untuk mengoptimalkan jumlah tandan yang berbuah, dibantu penyerbukan buatan oleh manusia atau serangga.
a. Penyerbukan oleh manusia
Dilakukan saat tanaman berumur 2-7 minggu pada bunga betina yang sedang represif (bunga betina siap untuk diserbuki oleh serbuk sari jantan). Ciri bunga represif adalah kepala putik terbuka, warna kepala putik kemerah-merahan dan berlendir.

Cara penyerbukan:
1. Bak seludang bunga.
2. Campurkan serbuk sari dengan talk murni ( 1:2 ). Serbuk sari diambil dari pohon yang baik dan biasanya sudah dipersiapkan di laboratorium, semprotkan serbuk sari pada kepala putik dengan menggunakan baby duster/puffer.
b. Penyerbukan oleh Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit
Serangga penyerbuk Elaeidobius camerunicus tertarik pada bau bunga jantan. Serangga dilepas saat bunga betina sedang represif. Keunggulan cara ini adalah tandan buah lebih besar, bentuk buah lebih sempurna, produksi minyak lebih besar 15% dan produksi inti (minyak inti) meningkat sampai 30%.

3.4. Hama dan Penyakit
3.4.1. Hama
a. Hama Tungau
Penyebab: tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang adalah daun. Gejala: daun menjadi mengkilap dan berwarna bronz. Pengendalian: Semprot Pestona atau Natural BVR.

b. Ulat Setora
Penyebab: Setora nitens. Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun dimakan sehingga tersisa lidinya saja. Pengendalian: Penyemprotan dengan Pestona.

3.4.2. Penyakit
a. Root Blast
Penyebab: Rhizoctonia lamellifera dan Phythium Sp. Bagian diserang akar. Gejala: bibit di persemaian mati mendadak, tanaman dewasa layu dan mati, terjadi pembusukan akar. Pengendalian: pembuatan persemaian yang baik, pemberian air irigasi di musim kemarau, penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO.

b. Garis Kuning
Penyebab: Fusarium oxysporum. Bagian diserang daun. Gejala: bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat pada daun, daun mengering. Pengendalian: inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO semenjak awal.

c. Dry Basal Rot
Penyebab: Ceratocyctis paradoxa. Bagian diserang batang. Gejala: pelepah mudah patah, daun membusuk dan kering; daun muda mati dan kering. Pengendalian: adalah dengan menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .

3.5. Panen
3.5.1. Umur Panen
Mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.

KESAKSIAN TANAMAN KELAPA SAWIT DI LAMPUNG (KEBUN LISA)

KESAKSIAN TANAMAN KELAPA SAWIT DI LAMPUNG (KEBUN LISA)



Hasil gambar untuk budi daya kelapa sawit di lampung

LAPORAN APLIKASI PRODUK NASA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT

Nama manager Kebun Kelapa Sawit         : Bp Purnomo
Pelaksana kebun                                   : P.Toyo
Lokasi Kebun                                        : Kebun Lisa, Ds Wirabangun, Kec Simpang   
                                                            Pematang, Kab.Tulang Bawang -Lampung
Total Luas Kebun                                  : 48 Ha
Luas Pengambilan sampel/Treatmen        : 48 Ha   
Jenis Bibit                                            : Marihat dan asal Bakri Brothers
Umur Bibit                                           :  -
Umur Tanaman                                    : 6-8 tahun
Produk Nasa yang digunakan                 : POC NASAPOWER NUTRITION,    
                                                                        HORMONIK, dan AERO 810
Cara dan waktu aplikasi  :
1. 1 botol POWER NUTRITION (500 gr) dicampur 20 ltr air  + 60 ttp POC NASA + 1 botol HORMONIK + 2 ttp AERO 810 untuk 20 tanaman dengan interval 1 tahun sekali. 
2. Penggunaan pupuk makro NPK 1 tahun sekali.

                       Perbandingan sawit sebelum dan sesudah pakai produk NASA
ParemeterSebelum Pakai NASASetelah Pakai NASA
1. Pemakaian Pupuk Makro340-400 kg/ha175 kg/ha
2. Waktu Pembentukan buah sampai Panen5 bulan4,5 bulan
3. Berat Janjang Rata-rata8 kg17 kg
4. Potongan Pabrik12-17% dari tonase3-4 % dari tonase


4.304 kg

Analisis ekonomi  :
Tambahan keuntungan diperoleh dari :
1. Pengurangan pupuk makro hingga 50%.
2. Peningkatan produksi sebesar 4.304 kg X Rp. 1400,00 = Rp. 6.025.600,00 per hektar
                                                           
Catatan :
Hasil atau respon tanaman terhadap penggunaan produk NASA bisa bervariasi, karena sangat dipengaruhi oleh :
  1. Kualitas benih/bibit (genetis tanaman).
  2. Iklim (curah hujan, air, sinar matahari, kelembaban, suhu, dll).
  3. Tingkat kesehatan tanaman (pengaruh hama dan penyakit tanaman).
  4. Tingkat kesuburan tanah.
  5. Pemupukan (tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat sasaran, dll)
  6. Sistem pemeliharaan atau perawatan tanaman yang dilakukan.